tag:

09 December 2008

PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN: Bombardir Gagasan Penyetaraan Gender

Judul:
Perempuan Berkalung Sorban

Penulis:
Abidah El Khalieqy

Penerbit:
YKF dan the Ford Foundation: 2001

ISBN:
[978-979-15836-4-1]

Catatan:
Lagi mondar-mandir di toko buku yang lagi ngasi diskon karena re-opening, ngga sengaja gue liat buku ini bersandar di barisan paling bawah rak yang menjajarkan buku-buku fiksi. Ini dia novel yang bakal diangkat oleh Hanung Bramantyo (sutradara Ayat-Ayat Cinta) ke layar lebar. Dari pernyataan Hanung Bramantyo tentang project-nya kali ini bikin gue kepingin baca novelnya sebelum nanti liat filmnya.

Kayaknya novel ini adalah salah satu dari sedikit buku yang langsung gue baca ngga lama setelah gue beli! Bener loh, masih ada beberapa buku yang gue beli sebelom buku ini tapi sampe saat ini belom gue baca. Terdorong rasa penasaran juga karena supaya ngga keduluan rilis filmnya.

Novel yang ditulis oleh perempuan lulusan pesantren ini berhasil memukau gue dengan tuangan tema penyetaraan gender dengan tanpa basa basi dan tanpa tedeng aling-aling. Cerita yang didasari kehidupan dalam pesantren ini dengan lantang ‘berteriak-teriak’ tentang diskriminasi atas hak-hak perempuan yang didasari pemahaman picik atas ayat-ayat Qur’an.

Kayaknya novel ini bakal menyentak mereka (laki-laki maupun perempuan) yang mengaku memahami Al Qur’an hanya dengan sekedar membaca saja. Dan golongan inilah yang paling banyak jumlahnya dalam ratusan juta umat Muslim di seluruh dunia.

Tapi penuturan gugatan dalam novel ini yang mampu bikin gue terkagum-kagum dengan keberanian si penulis yang langsung maupun tidak langsung melabrak tradisi yang pernah mendidiknya sejak kecil. Cerita yang dituturkan secara linier ini ngga pernah berhenti membombardir pembacanya dengan gugatan kesetaraan gender. Buat gue rasanya seperti membaca kisah nyata, bukan seperti fiksi. Bisa jadi mungkin saja karena si penulis terlalu sibuk membombardir pembaca dengan gagasannya sehingga melupakan keindahan gaya penulisan sastra. Atau mungkin memang demikian ingin disampaikan penulis sehingga gagasan yang ingin disampaikan terasa langsung to the point, menohok, kering tapi juga terasa menjadi hal yang urgent yang harus segera ditangani.

Khususnya untuk perempuan, novel ini sepertinya mampu menginsipirasikan ketabahan dan ketegaran dalam dunia yang didominasi kaum pria tanpa mesti mendayu-dayu dan melarat-larat.

No comments: