tag:

29 March 2009

CADILLAC RECORDS: Lifetime Achievement for American Black Music


Title:
Cadillac Records

Director:
Darnell Martin

Writer:
Darnell Martin

Cast:
Emmanuelle Chriqui, Gabrielle Union, Beyoncé Knowles, Adrien Brody, Columbus Short, Jeffrey Wright, Eamonn Walker, Mos Def, Cedric the Entertainer

Plot:
This movie is based on the true story of how a small music recording studio, Chess Records, located on the south side of Chicago, began recording blues music with Muddy Waters (Jeffrey Wright) and Little Walter (Columbus Short) in 1947, and eventually gave birth to rock and roll in 1955 with Chuck Berry (Mos Def). Record producer, Leonard Chess (Adrien Brody) has an ear for this different type of music, and believes he can cash in by signing up new talent such as songwriter, Willie Dixon (Cedric the Entertainer), Howlin' Wolf (Eamonn Walker), and Etta James (Beyonce Knowles). Leonard Chess makes all of his artist part of his family and takes care of them. This is not an easy job for him, because they spend a small fortune on booze, drugs, and the high life. When Chuck Berry goes to jail, Leonard is able to find another talented performer, Etta James, to take his place. In the late sixties, as their music goes out of favor, Leonard Chess gets out of the record business.


Note:
Cuplikan kecil dari ‘saga’ Chess Records yang pernah menjadi tonggak sejarah perkembangan awal black music di Amerika sana cukup menyentuh sisi musikalitas gue. Sekalipun ngga diceritakan secara lengkap dan utuh, tapi film cukup bisa menggambarkan keadaan awal black music, yang kalo mengutip ucapan Willie Dixon, sebagai black music basic yang menjadi dasar perkembangan black music selanjutnya, mulai dari soul, r n’b sampai ke hip hop. Willie Dixon juga yang nantinya mengambil alih Chess Records dan mengembangkan black music sampai ke banyak jenis yang kita kenal sekarang.

Dari film ini juga gue jadi tahu bahwa salah satu pendiri tonggak black music adalah seorang kulit putih berkebangsaan Amerika keturunan Polandia yang bernama Leonard Chess! Dulu gue cuma tau kalo black music di Amerika dipelopori oleh Motown Records yang memiliki tokoh produser besar yang bernama Berry Gordy. Ternyata pada masa America saat itu yang masih kental dengan nuansa rasial, ada sejarah musik yang revolusioner pada masanya dan sampai sekarang masih terasa revolusioner.

Pada kenyataannya, Chess Records menelurkan banyak musisi kulit hitam yang nantinya berpengaruh dalam perkembangan black music selanjutnya. Namun film ini berhasil mencuplik dan mendramatisasi dengan baik kisah-kisah yang dianggapnya ‘penting’ dalam jatuh bangunnya salah satu perusahaan musik tertua yang pernah ada di Amerika.

Film yang dituturkan dengan apik ini menggiring gue ke kebenaran musik yang universal. Musik yang merupakan budaya manusia yang tidak mengenal batas apa pun digambarkan dengan gamblang namun manis, sekalipun banyak tragedi di dalamnya.

Musik juga digambarkan sebagai ‘pelarian’ dari masalah kehidupan. Musik sebagai luapan emosi namun dijadikan indah oleh Len Chess. Intuisi seorang kulit putih bisa jadi lebih tajam dan penuh inovasi untuk mengangkat musik masyarakat kulit hitam yang didasari dengan emosi kesedihan dan keluhan. Seorang kulit putih mampu menangkap dan mengolah ‘kelakuan’ negatif menjadi emosi bermusik yang positif dengan terobosan musikalitas yang canggih pada masanya.

Adegan paling menyentuh gue adalah [spoiler alert] adalah saat Muddy Waters menyiapkan stelan jas lengkap untuk dipakaikan ke jenazah Little Walters yang diiringi lagu Last Night, lyric-nya tentang kehilangan seorang sahabat, yang dinyanyikan asli oleh Little Walters sendiri. Ada juga adegan Etta James saat take rekaman lagu I’d Rather Go Blind dengan penuh emosi di hadapan Len Chess. Adegan itu bikin gue merasa pingin Go Blind juga! Menyayat-nyayat banget!

Sekalipun emosi juga yang membuatnya terpuruk, tapi Len Chess tidak pernah terpisahkan dari black music sampai kapanpun.


NB:
Nonton film ini jadi bikin gue terkenang pernah ngikutin seri komik rock ‘n roll di majalah anak muda hampir 20 tahun yang lalu. Sejarah musik disusun dengan lengkap dalam komik itu, dari sisi kulit hitam dan juga kulit putih termasuk invasi dari musisi Inggris. Sekarang di mana ya bisa baca komik itu lagi?

No comments: